10 Mitos Seputar Penyakit Rabun Jauh dan Faktanya

10 Mitos Seputar Miopi (myopia) disebabkan karena susunan bola mata yang begitu panjang atau kornea begitu meliuk. Keadaan ini mengakibatkan sinar yang diamankan oleh mata terpusat di muka retina, hingga benda yang jauh nampak kabur.

Mengetes Kebenaran Dogma Sekitar Rabun Jauh
Ada beberapa dogma sekitar rabuh jauh atau miopi. Tetapi, tidak boleh gampang yakin dahulu, sebab belum pasti dogma itu bisa dibuktikan kebenarannya. Di bawah ini ialah beberapa dogma berkenaan rabun jauh dan kenyataannya: 10 Mitos Seputar

1. Miopi cuman berlangsung pada beberapa anak
Miopi umumnya memang berkembang di periode kanak-kanak, saat perkembangan masih berjalan. Tetapi, miopia dapat berlangsung ke orang dewasa. Diantaranya karena rutinitas menyaksikan benda dari jarak yang paling dekat.

2. Duduk begitu dekat sama TV bisa mengakibatkan miopi
Rutinitas menyaksikan benda dari dekat bisa tingkatkan resiko berlangsungnya rabuh jauh. Tetapi, janganlah lekas ambil ringkasan. Bisa orang yang kerap melihat TV dari jarak dekat memang sesungguhnya telah menanggung derita rabun jauh. Pasien miopi lebih senang melihat TV dari jarak dekat sebab mereka susah menyaksikan jauh.
3. Kacamata bisa jadi memperburuk rabun jauh
Kacamata dan lensa contact adalah langkah untuk menolong pasien rabun jauh supaya bisa menyaksikan secara jelas. Alat tolong ini tidak bisa menyembuhkan miopi, tapi juga tidak membuat miopi jadi semakin kronis. Kebalikannya, kacamata dan lensa contact malah menahan kerusakan pada mata karena keadaan miopi yang tidak diatasi.
Harus dipahami, rabun jauh masih bisa makin bertambah kronis walau sudah kenakan kacamata atau lensa contact. Tetapi, hal itu bukan disebabkan karena pemakaian alat tolong ini, tetapi oleh keadaan genetik atau rutinitas setiap hari.
4. Operasi laser ialah jalan keluar tepat untuk menangani miopi
Rabuh jauh bisa berlangsung bila bola mata begitu panjang atau kornea begitu meliuk. Operasi mata dengan laser atau LASIK bisa membenahi miopi yang disebabkan karena abnormalitas wujud kornea, tapi tidak bisa membenahi panjang bola mata.
5. Miopi berlangsung karena langkah menyaksikan yang keliru
Dogma ini ada betulnya. Seorang bisa terserang miopi bila kerap menyaksikan benda dari jarak dekat dalam waktu lama, misalkan membaca, menjahit, atau menyaksikan monitor handphone. Tetapi, keadaan genetik memiliki peran yang besar.
error: Content is protected !!