Hidrotubasi Salah Satu Solusi Untuk Memiliki Bayi

Hidrotubasi Salah Satu Kesempatan wanita untuk hamil dengan keadaan tuba falopi mampet sesungguhnya masih ada. Tetapi, dengan catatan, cuman salah satunya tuba falopinya yang mampet. Bila ke-2 tuba falopi alami penyumbatan, kesempatan kehamilan nyaris tidak ada.

Implementasi Proses Hidrotubasi
Proses ini dikerjakan dengan menyemprotkan cairan spesial ke aliran tuba falopi lewat serviks atau leher kandungan. Cairan yang disebut zat kontras (bahan warna) ini bisa nampak terang dalam penyekenan dengan photo Rontgen. Pengecekan itu diberi nama histerosalpingografi (HSG). Hidrotubasi Salah Satu

Bila cairan kontras terlihat mengucur melalui tuba falopi tanpa kendala sampai keluar ke rongga perut, karena itu aliran itu tidak mampet. Tetapi, bila cairan kontras tidak dapat melalui tuba falopi dan kembali keluar lewat leher kandungan, karena itu bisa diperhitungkan jika aliran telur alami penyumbatan.
Jika tuba falopi mampet, dokter akan lakukan pengecekan selanjutnya dengan endoskopi. Dokter akan membuat irisan kecil sejauh 1/2 cm di atas garis rambut kemaluan, untuk masukkan alat kecil dengan camera di ujungnya. Lewat pengecekan ini, dokter bisa menyaksikan keadaan tuba falopi lebih terang.
Terkadang, perlakuan hidrotubasi yang sesungguhnya adalah proses pengecekan ini dapat buka sumbatan pada aliran telur karena desakan waktu cairan disemprot. Ini dapat berlangsung jika sumbatan pada tuba falopi enteng.
Infeksi aliran kemih. Untuk menangani efek ini, pasien dianjurkan untuk minum banyak cairan sepanjang 24 jam sesudah proses dikerjakan.
Infeksi pada tempat masuknya camera. Dari 100 orang wanita yang jalani proses hidrotubasi, 2-5 orang salah satunya alami infeksi ini.
Luka pada pembuluh darah, usus, atau kandungan kemih. Resiko ini cuman berlangsung pada 1 dari 1000 wanita yang jalani hidrotubasi,
Ngilu di bawah tulang rusuk, seputar pundak, atau leher sampai 72 jam sesudah proses dikerjakan.
Bila Anda susah untuk hamil, seharusnya kontrol diri ke dokter kandung. Dokter akan cari tahu pemicunya lewat pengecekan hormon atau organ reproduksi, terhitung dengan hidrotubasi. Sesudah pemicunya dijumpai, baru dokter bisa memberi pengatasan yang tepat.
error: Content is protected !!